Ibadah Puasa dalam Islam: Pengertian, Tata Cara, dan Hikmahnya

 


Artikel lengkap tentang ibadah Puasa dalam Islam, mencakup pengertian, dasar hukum, syarat, rukun, hikmah, serta jenis-jenis puasa dalam ajaran Islam:

 Ibadah Puasa dalam Islam: Pengertian, Tata Cara, dan Hikmahnya

Pendahuluan

Puasa (ṣiyām) merupakan ibadah yang memiliki nilai spiritual tinggi dalam Islam. Selain menjadi rukun Islam yang keempat, puasa juga merupakan bentuk pelatihan diri untuk menahan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Pengertian Puasa (Ṣiyām)

a. Secara Bahasa

Puasa (ṣiyām atau ṣaum) berarti menahan diri dari sesuatu, seperti makan, minum, berbicara, atau perbuatan lainnya.

b. Secara Istilah Syariat

Puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa (makan, minum, hubungan suami istri, dan lainnya) mulai dari terbit fajar (Subuh) hingga terbenam matahari (Maghrib) dengan disertai niat karena Allah.

Dasar Hukum Puasa:

1.     Al-Qur'an

"Ditetapkan atas kamu berpuasa..." (QS. Al-Baqarah: 183–185)

2.     Hadis Nabi ﷺ

"Islam dibangun atas lima perkara... di antaranya puasa di bulan Ramadan."
(HR. Bukhari dan Muslim)

3.     Ijma'

Seluruh ulama sepakat bahwa puasa Ramadan adalah wajib.

Syarat Wajib Puasa :

1.     Beragama Islam

2.     Baligh (dewasa)

3.     Berakal sehat

4.     Mampu secara fisik

5.     Tidak sedang mengalami halangan syar’i (haid atau nifas bagi perempuan)

Rukun Puasa :

·       Niat

o   Harus dilakukan setiap malam sebelum fajar.

o   Lafal niat (dalam hati) misalnya: Nawaitu shauma ghadin lillahi ta'ala."
(Aku berniat puasa esok hari karena Allah Ta’ala)

2.     Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

o   Dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

1.     Makan dan minum dengan sengaja

2.     Hubungan suami istri di siang hari

3.     Muntah dengan sengaja

4.     Haid atau nifas bagi perempuan

5.     Mengeluarkan mani dengan sengaja (misalnya onani)

6.     Hilang akal atau gila

7.     Murtad (keluar dari Islam)

Hal yang Tidak Membatalkan Puasa

·       Mandi atau berwudhu

·       Suntikan non-makanan

·       Sikat gigi (selama tidak tertelan)

·       Lupa makan atau minum

·       Menelan ludah sendiri

Tata Cara Puasa Ramadan (Harian)

1.     Niat sebelum fajar

2.     Menahan diri dari segala pembatal puasa

3.     Sahur (sunah dilakukan menjelang Subuh)

4.     Berbuka saat Maghrib dengan doa:

"Allahumma inni laka shumtu wa bika aamantu wa 'alayka tawakkaltu wa 'ala rizqika-aftartu."

5.     Perbanyak amal ibadah, seperti:

o   Membaca Al-Qur’an

o   Shalat Tarawih

o   Bersedekah

o   Doa dan dzikir

o   I’tikaf (terutama 10 hari terakhir)

 Jenis-Jenis Puasa dalam Islam

1. Puasa Wajib

·       Puasa Ramadan

·       Puasa Qadha (mengganti puasa yang ditinggalkan)

·       Puasa Nazar

·       Puasa Kafarat (denda, misal karena membatalkan puasa Ramadan dengan sengaja)

2. Puasa Sunnah

·       Puasa Senin dan Kamis

·       Puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah)

·       Puasa Arafah (9 Dzulhijjah – bagi yang tidak berhaji)

·       Puasa Asyura (10 Muharram) dan Tasua (9 Muharram)

·       Puasa 6 hari di bulan Syawal

Hikmah dan Manfaat Puasa

a. Secara Spiritual

·       Menumbuhkan takwa

·       Menguatkan hubungan dengan Allah

·       Melatih keikhlasan dan kesabaran

b. Secara Sosial

·       Menumbuhkan empati terhadap kaum miskin

·       Meningkatkan solidaritas dan kebersamaan

c. Secara Kesehatan

·       Detoksifikasi tubuh

·       Mengontrol berat badan dan pola makan

·       Hadits
"Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat." (HR. Thabrani)

Puasa dan Kesabaran

Puasa disebut sebagai "setengah dari kesabaran". Ibadah ini mengajarkan kontrol diri dari amarah, hawa nafsu, dan keburukan lainnya.


Lebih baru Lebih lama